Minggu, 28 Juni 2015



Makalah fisiologi
Sistem kardiovaskuler dalam olahraga






  
Dosen pengampu :
Wawan Junrestidaya, S.Si

Disusun Oleh Kelompok 4:
*Yatipitato
*Retnoning
*Adepa Eka Saputra
*Renfi Nofra Jalani
*Govinda Noza Putra
*Syahrul Azmi




FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014/ 2015



KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat allah swt, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, penulis dapat menyelesaikan makalah  ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat dari hasil pembelajaran penulis terhadap referensi-referensi yang penulis dapatkan, baik berupa buku dan sumber-sumber lainnya. Oleh karena itu, penulis memberanikan diri untuk menyusun makalah ini dengan judul “SISTEM KARDIOVASKULER DALAM OLAHRAGA”.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh beberapa kondisi diantaranya, masih perlu pembelajaran lebih mendalam tentang efek-efek dan teknik yang ada pada diri sendiri, keterbatasan sumber, keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, dengan keterbukaan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
                                                                                                                     


                                                                Jambi , 19 Juni 2015

                            Penyusun










ii
Daftar isi

KATA PENGATAR .............................................................................................. ii                            
DAFTAR ISI ................................................................................................. ......... iii
BAB   I  PENDAHULUAN  .................................................................................. 1
A.    Latar Belakang..................................................................................... ......... 2
B.     Rumusan Masalah................................................................................. ......... 2
C.     Tujuan penulisan................................................................................... ......... 2
D.    Metode Penulisan................................................................................. ......... 2
BAB  II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
A.    Pengertian............................................................................................. ......... 3
B.     System Kardiovaskuler Dalam Olahraga.............................................. ......... 3
      C.  Latihan Kardiovaskuler........................................................................ ......... 8
      D.  Pengaruh Olahraga Pada Sistem Kardiovaskular........................................... 10                          
      E.    Efek Akut Latihan Pada Sistem Kardiovaskuler................................            ..          12       
BAB  III PENUTUP................................................................................................ 14
C.     Kesimpulan........................................................................................... ......... 14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................        15




                                                                




iii





BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar belakang
Sekarang olahraga sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Bukti nyata, banyaknya bermunculan pusat-pusat olahraga serta dipenuhinya fasilitas umum olahraga oleh masyarakat yang ingin berolahraga. Hal ini menunjukkan bahwa olahraga bukan hanya sekedar kebutuhan, namun sudah menjadi gaya hidup. Pada umumnya mereka yang melakukan olahraga untuk menjaga kebugaran serta menjaga kesehatan, akan tetapi tidak sedikit juga mereka yang melakukannya karena hobi ataupun mencari prestasi dibidangnya.
Pada perkembangannya, banyak masyarakat melakukan olahraga yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. Olahraga semacam ini dapat diartikan sebagai olahraga kesehatan., Olahraga kesehatan memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu intensitas serta bebannya homogen, submaximal, serta tidak boleh ada unsur kompetisi didalamnya. Sistem kardiovaskular merupakan sistem yang menjelaskan proses sirkulasi yang terjadi di dalam tubuh manusia. Berdasarkan lintasan sirkulasi,ada 3 macam sirkulasi dalam tubuh manusia,sirkulasi sistemik,sirkulasi paru,dan sirkulasi khusus (sirkulasi pada janin,sirkulasi koroner jantung). Sirkulasi tidak hanya menjelaskan tentang sirkulasi darah saja tetapi juga ada sirkulasi cairan limfe yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan pengaturan keseimbangan cairan di ruang interstisial.   
              Sistem kardiovaskuler terdiri dari : jantung , pembuluh darah (vena dan arteri), pembuluh limfe dan darah. Jantung merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sangat penting karena  mempunyai fungsi sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia yaitu memompa darah ke jaringan, menyuplai oksigen dan zat nutrisi lain sambil mengangkut karbondioksida dan sampah hasil metabolisme.Jantung berfungsi memompa darah untuk menyediakan oksigen,nutrien dan hormone ke seluruh tubuh serta mengangkut sisa metabolisme ke seluruh tubuh  seperti karbondioksida,asam urat dan ureum. Untuk menjalankan fungsinya sebagai pompa,jantung dapat berkontraksi dan berlelaksasi. Proses kontraksi dan relaksasi jantung dikenal sebagai denyut jantung. Pada saat berdenyut,setiap ruang jantung  mengendur dan terisi darah,selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa dalam keluar dari jantung.
Sedangkan pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke jantung . Dan darah sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa oksigen dan nutrisi. Sedangkan sistem saluran limfe berhubungan erat dengan sistem sirkulasi darah. Darah meninggalkan jantung melalui arteri dan dikembalikan melalui vena. Sebagian cairan yang meninggalkan sirkulasi dikembalikan melalui saluran limfe, yang merembes dalam ruang-ruang jaringan. Sistem kardiovaskuler sangat memegang peranan penting bagi tubuh manusia, makadari itu kita perlu mengetahui bagian-bagian serta manfaat dari sistem kardiovaskuler.
B.   Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, masalah  yang dapat kami kaji dalam makalah ini diantaranya:
1.    Bagaimana sistem kardiovaskuler dalam olahraga?
2.    Bagaimana latihan pada sistem kardiovaskuler?
4.    Bagaimana  efek akut latihan pada sistem kardiovaskuler?
C.   Tujuan Penulisan                                     
Dalam pembuatan tugas ini, adapun tujuan yang hendak dicapai penulis yaitu:
1.    Untuk mengetahui sistem kardiovaskuler dalam olahraga .
2.    Untuk mengetahui latihan pada sistem kardiovaskuler.
4.    Umtuk mengetahui efek akut latihan pada sistem kardiovaskuler?
D.   Metode Penulisan
Metode yang kami gunakan dalam menulis makalah ini, yaitu :
1.    Metode Media Informatika
Adalah metode dengan mencari data melalui situs-situs diinternet










BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM KARDIOVASKULER DALAM OLAHRAGA

A. PENGERTIAN   
1. Olahraga
Secara umum, olahraga adalah aktivitas yang sengaja dilakukan seseorang yang meluangkan waktu untuk melatih tubuhnya, tidak hanya secara jasmani seperti melatih kekuatan otot dan tubuh tetapi juga kerohanian yang difokuskan untuk menjaga keseimbangan pikiran bagi pelaku olahraga. Olahraga juga berarti kesungguhan kita dalam memberikan perhatian lebih pada proses latihan agar apa yang kita lakukan sesuai dengan target yang diharapkan dan tidak memberikan kesan membuang waktu atau menjadi beban untuk dilakukan secara berkesinambungan.
B. SYSTEM KARDIOVASKULER DALAM OLAHRAGA
A. Jantung
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena jika dilihat dari bentuk dan susunanya sama dengan otot serat lintang, tetapi cara kerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan/ bekerja secaara tak sadar (dipengaruhi oleh susunan syaraf otonom). Jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis kordis, disebelah bawah agak runcing disebut apeks kordis. Jantung terletak didalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum anterior), di sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, di atas diafragma dan pangkalnya terdapat dibelakang bagian kiri antara kosta V dan VI dua jari di bawah papilla mamae, pada tempat ini teraba adanya pukulan jantung yang disebut Iktus Kordis.
Jantung berukuran lebih kurang sebesar kepalan tangan dan beratnya kira-kira 250-300 gram. Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu serambi kiri (atrium sinistra), serambi kanan (atrium dekstra), bilik kiri (ventrikel sinistra), bilik kanan (ventrikel dekstra).
Pada jantung terdapat katup yang berfungsi mencegah darah kembali saat terjadi kontraksi yaitu:
1)      Valvula trikuspidalis: mencegah darah yang berada pada ventrikel dekstra kembali ke atrium dekstra
2)      Valvula bikuspidalis: mencegah darah yang berada pada ventrikel sinistra kembali ke atrium sinistra pada saat terjadi kontraksi .
3)      Valvula semilunaris arteri pulmonalis. Terletak antara venrtikel dekstra dengan arteri pulmonalis.
4)      Valvula semilunaris aorta. Terletak antara ventrikel sinistra dengan aorta.
Gambar 1. Stuktur jantung
Jantung sama dengan sel jaringan organ lainnya, sel jantung juga memerlukan energi untuk menjalankan fungsinya. Arteri coronaria adalah pembulu darah yang menyuplai darah kejantung, untuk memenuhi kebutuhan jantung.
B. Mekanisme Jantung
Jantung adalah motor dari system peredaran darah, Jantung berfungsi mengedarkan darah ke seluruh tubuh, membawa oksigen dan zat gizi ke semua jaringan tubuh dan mengangkut semua zat buangan untuk dikeluarkan dari tubuh. Jantung merupakan organ berongga dan berotot yang memompa semua darah; sekitar 4-5 liter; ke seluruh tubuh sekitar satu putaran per menit. Darah mengalir melalui jaringan pembuluh yang mencapai semua bagian tubuh. Arteri membawa darah dari jantung ke pembuluh-¬pembuluh yang lebih kecil, lalu ke kapiler-kapiler, dan kemudian berbalik memasuki jaringan vena, yang membawa darah kembali ke jantung.


Dalam kerjanya jantung mempunyai 3 periode:
1. Periode konstriksi (systole) Suatu keadaan dimana jantung bagian ventrikel dalam keadaan menguncup.
2. Periode dilatasi (diastole) Suatu keadaan dimana jantung mengembang.
3. Periode istirahat Yaitu waktu diantara systole dan diastole dimana jantung berhenti kira-kira detik. Pada keadaan istirahat jantung akan menguncup sebanyak 70-80 kali/menit.
Latihan fisik dapat memberikan perubahan pada semua fungsi system tubuh. Perubahan yang terjadi pada saat latihan berlangsung disebut respon. Sedangkan perubahan yang terjadi akibat latihan yang terus-menerus dan terprogram sesuai dengan prinsip-prinsip latihan disebut adaptasi. Kencangnya detak jantung saat berolahraga merupakan respon dari jantung, namun setelah lama berlatih maka perlaan-lahan detak jantung menjadi stabil karena kekuatan otot jantung bertambah untuk memompakan daarah ini merupakan adaptasi jantung terhadap latihan fisik yang dijalani. Semakin berat aktifitas fisik yang dilakukan saat berolahraga maka semakin besar kebutuhan oksigen didalam tubuh, untuk mengimbangi hal tersebut jantung dan system peredaran darah harus bekerja lebih. untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrien yang semakin meningkat di jaringan, dengan sisa hasil metabolitan yang banyak seperti asam laktat dan benda-benda keton yang mesti dikeluarkan dari dalam tubuh., dimulai dengan perubahan fisiologis dan dalam waktu yang relative lama akan terjadi perubahan morfologis yang lebih konsisten. Dengan seringnya jantung diberi beban latihan yang terus-menerus dan berkesinambungan secara otomatis otot jantung beradaptasi sehingga kekuatan jantung dalam memompakan darah menjadi lebih meningkat dibanding sebelum latihan, karena kinerja jantung menjadi lebih baik maka suplai oksigen bagi organel-organel lainnya tercukupi dengan sendirinya organel-organel tersebut dapat bekerja sesuai fungsinya menjadi lebih baik.
Beberapa manfaat olahraga terhadap kinerja jantung :
1. Memperlancar pemasokan darah ke seluruh tubuh
Keadaan jantung pada orang yang berolahraga (terlatih) jauh berbeda dengan orang yang tidak berolahraga. Jantung orang yang tidak berolahraga (tidak terlatih) biasanya dalam satu kali denyutan volume darah yang dapat dipompakan 70 cc sedangkan bagi yang terlatih dapat mencapai 200 cc, ini dipengaruhi oleh kekuaatan kontraksi otot jantung terutama ventrikel. Dengan demikian pasokan darah keseluruh tubuh menjadi lancar, Karena meningkatnya volume darah yang dapat dipompakan dalam satu kali denyutan (strocke volume)
2. Memperbaiki kesehatan seksual.
Dengan tetap aktif melakukan olahraga yang memacu fungsi kardiovaskuler serta melakukan latihan beban, dapat terhindar dari hilangnya hormon testoteron, yang akan terjadi karena bertambahnya berat badan (diatas berat badan ideal).
karena berat badan mempengaruhi prokdusi hormone tersebut. Dengan Olahraga juga dapat memperbaiki aliran darah menuju daerah genital sehingga organ tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
3. Meredam Hipertensi
Tinggi-rendahnya tekanan darah ditentukan oleh tekanan darah sistolik (tekanan darah paling tinggi ketika jantung berkerut memompa darah ke dalam arteri) dan tekanan darah diastolik (tekanan darah ketika jantung istirahat sekejap di antara dua denyutan). Keduanya diukur bersama dan hasilnya dituliskan dengan pola angka tekanan darah sistolik/diastolik. Tekanan darah tinggi (hipertensi) termasuk penyakit yang ditakuti. Penyakit ini disebut silent killer karena sering tidak memberikan gejala apa-apa.
Saat berolahraga jalan cepat, bersepeda, joging, berenang,  atau mengikuti aktivitas erobik lainnya, tekanan darah akan naik cukup banyak. Pada penderita hipertensi, penurunan itu akan nyata sekali. Kalau dilakukan berulang-ulang, lama kelamaan penurunan tekanan darah tadi berlangsung lebih lama. Itulah sebabnya latihan olahraga secara teratur akan dapat menurunkan tekanan darah.
C. Pembuluh Darah Arteri, Vena, Dan Sistem Kapiler
a. Arteri
Arteri atau pembuluh darah nadi merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa darah ke seluruh tubuh dan alat tubuh.Pembuluh darah yang paling besar keluar dari ventrikel sinistra, disebut aorta.Arteri mempunyai dinding yang tebal dan kuat tetapi mempunyai sifat yang sangat elastis, terdiri dari tiga lapisan:
1)    Tunika intima (interna): lapisan yang paling dalam, berhubungan dengan darah, terdiri dari lapisan endothelium dan jaringan fibrosa.
2)    Tunika media: lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot polos sifatnya sangat elastis, mempunyai sedikit jaringan fibrosa, karena susunan otot tunika ini arteri dapat berkontraksi dan berdilatasi.
3)    Tunika eksterna (adventitia): lapisan yang paling luar terdiri dari jaringan ikat gembur untuk memperkuat dinding arteri, jaringan fibrotic yang elastis.
Arteri mendapat darah dari pembuluh darah halus yang mengalir di dalanya, berfungsi memberi nutrisi pada pembuluh tersebut yang disebut vosa vasorum.Arteri dapat berkontraksi dan berdilatasi disebabkan pengaruh susunan saraf otonom.
b. Vena
Pembuluh darah vena merupakan kebalikan dari pembuluh darah arteriyang membawa darah dari alat-akat tubuh masuk ke jantung. Bentuk dan susunannya hampir sama denga arteri. Katup pada vena terdapat di sepanjang pembuluh darah untuk mencegah darah tidak kembali lagi ke sela atau jaringan.Vena yang terbesar adalah vena pulmonalis. Vena mempunyai cabang yaitu venolus, selanjutnya menjadi kapiler.

c. Sistem Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil sehingga disebut juga pembuluh rambut. Pada umumnya kapiler-kapiler meliputi sel-sel jaringan karena secara langsung berhubungan dengan sel.
Fungsi kapiler:                                                                 
1)    Sebagai penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena.
2)    Tempat terjadinya pertukaran zat antara darah dan cairan jaringan.
3)    Mengambil hasil dari kelenjar.
4)    Menyerap zat makanan yang terdapat dalam usus.
5)    Menyaring darah yang terdapat di ginjal.
Mekanisme pergeseran cairan kapiler mengatur tekanan darah. Ini meurpakan mekanisme perpindahan cairan kapiler yaitu perubahan tekanan arteri disertai dengan perubahan tekanan kapiler yang menyebabkan cairan mulai bergerak melintasi membrane kapiler diantara darah dengan ruangan cairan interstisial. Jiak tekanan arteri naik terlalu tinggi mengakibatkan hilangnya cairan melalui kapiler ke dalam ruangan interstisial, menyebabkan volume darah turun. Dengan demikian tekanan arteri kembali normal. Sebaliknya bila tekanan turun terlalu rendah, cairan diabsorpsi ke dalam darah dan peningkatan volume cairan akan menaikkan kembali tekanan menjadi normal.
D. Pembuluh Limfe                                                                       
Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki lebih banyak katup sehingga pembuluh limfe tampaknya seperti rangkaian petasan. Pembuluh limfe yang terkecil atau kapiler limfe lebih besar dari kapiler darah dan terdiri hanya atas selapis endotelium. Pembuluh limfe bermula sebagai jalinan halus kapiler yang sangat kecil atau sebagai rongga-rongga limfe di dalam jaringan berbagai organ. Sejenis pembuluh limfe khusus, disebut lacteal (khilus) dijumpai dalam vili usus kecil.

Fungsi Pembuluh Limfe ( getah bening )
Sistem sirkulasi limfe juga mempunyai beberapa fungsi penting di dalam tubuh di antaranya sebagai berikut.
1. Mengambil kelebihan cairan di dalam jaringan dan mengirimkannya ke darah.
2. Mengabsorpsi lemak dan asam laktat di usus halus dan mengangkutnya ke darah.
3. Membantu mempertahankan tubuh dari penyakit yaitu dengan melawan bibit penyakit yang masuk, menyaring racun yang dihasilkan oleh bibit penyakit tersebut, serta membentuk antibodi.
C. LATIHAN KARDIOVASKULER
Ada banyak jenis latihan fisik kardiovaskular (cardiovascular exercise). Latihan fisik untuk kardiovaskular adalah latihan yang melibatkan penggunaan otot-otot besar seperti otot kaki.Sehingga bisa bayangkan ada banyak cara yang berbeda untuk melakukan latihan fisik ini. Latihan fisik ini dibagi menjadi beberapa kategori yaitu, latihan di dalam ruangan (indoor) dan luar ruangan (outdoor), serta latihan dengan atau tanpa peralatan olahraga khusus.
A. Latihan Fisik untuk Kardiovaskular di Luar Ruangan
Termasuk dalam latihan ini diantaranya adalah lari, jalan, jogging, bersepeda, lompat tali, berenang, dan beberapa jenis ski.

B. Latihan Fisik untuk Kardiovaskular di Dalam Ruangan
Jenis latihan kardiovaskular di dalam ruangan beberapa diantaranya antara lain latihan dengan menggunakan treadmill, sepeda statis, naik-turun tangga, elliptical trainers, dan mesin dayung statis.Mungkin jika kita perhatikan dari daftar di atas, untuk sebagian besar jenis latihan fisik untuk kardiovaskular yang dilakukan di luar ruangan cenderung tidak memerlukan jenis peralatan khusus.Secara umum mungkin memang benar. Namun, ketika berlari atau berjalan kita harus memastikan bahwa kita mengenakan sepatu yang tepat – atau kaki kita akan terluka. Saat bersepeda, supaya lebih aman tentu kita harus memakai helm sepeda. Dan tentu saja, kita butuh tali khusus supaya bisa berlatih lompat tali.
                

Latihan kardiovaskular adalah latihan yang dapat meningkatkan detak jantung dan membuat anda berkeringat. Minimal latiha kardiovaskular dilakukan selama 20 menit sebanyak 3-4x/minggu. Apabila tujuan anda adalah untuk menurunkan berat badan, anda sebaiknya melakukan latihan kardiovaskular lebih dari 4 x/minggu dan masing-masing selama 30-45 menit atau lebih lama.
Latihan kardiovaskular ideal adalah latihan yang dimulai dengan 5-10 menit pemanasan sehingga secara perlahan meningkatkan detak jantung anda. Dilanjutkan dengan latihan selama 20 menit atau lebih  dengan jenis latihan seperti jogging, treadmill, aerobik, atau berjalan untuk mencapai Target Detak Jantung. Target detak jantung adalah panduan untuk mengukur kondisi anda sebelum olahraga dan membantu mengetahui progresifitas dari latihan yang anda lakukan.
Pada saat latihan, anda tidak mungkin langsung mencapai target denyut jantung karena otot dan sistim sirkulasi membutuhkan waktu untuk melakukan pemanasan secara perlahan. Tingkatkan latihan fisik yang anda lakukan secara perlahan sampai tercapai target detak jantung. Akhiri latihan dengan melakukan pendinginan selama 5-10 menit yang akan membantu  menurunkan detak jantung perlahan dan mencegah otot menjadi keram.Sangat penting untuk menjaga asupan cairan (minum air dalam jumlah cukup) ketika berolahraga karena cairan tubuh akan keluar melalui keringat (mekanisme alami untuk mendinginkan tubuh).
Olahraga teratur membuat sistem kardiovaskular lebih efisien memompa darah dan menyalurkan oksigen ke otot-otot yang bekerja. Pelepasan adrenalin dan asam laktat ke darah akan meningkatkan denyut jantung. Olahraga meningkatkan kerja beberapa komponen berbeda pada sistem kardiovaskular, seperti stroke volume (SV), cardiac output, tekanan darah sistolik, dan tekanan arterial rata-rata. Saat istirahat, otot menerima kurang lebih 20% dari aliran darah total, tetapi selama olahraga, aliran darah ke otot meningkat sampai 80-85%. Untuk memenuhi kebutuhan metabolik otot rangka selama olahraga, dua penyesuaian utama dari aliran darah harus muncul. Pertama, meningkatnya cardiac output jantung. Kedua, aliran darah dari organ dan jaringan inaktif harus diredistribusi ke otot rangka yang aktif. Olahraga menimbulkan beberapa respon tubuh terhadap stress fisik yang dilakukan. Respon tersebut termasuk peningkatan HR, SV, cardiac output.
a. Kontrol dari cardiac output (HR)
Denyut jantung (Heart rate=HR) dikontrol oleh dua sistem saraf, yaitu parasimpatik dan simpatik. Saraf parasimpatik mengeluarkan Ach dan menurunkan HR, sedangan saraf simpatik melepaskan norepinefrin dan meningkatkan HR. Saat istirahat, stimulasi saraf simpatik dan parasimpatik dalam keadaan seimbang. Selama olahraga, stimulasi parasimpatik menurun dan stimulasi simpatik meningkat. 

b. Kontrol dari cardiac output (SV)

Stroke volume (SV) dikontrol oleh volume akhir diastolik, tekanan darah rata-rata aorta dan kekuatan kontraksi ventrikel. Volume akhir diastolik = jika volume akhir diastolik meningkat, SV juga meningkat. Dengan meningkatnya volume akhir diastolik, peregangan ringan pada serat otot jantung akan meningkatkan kekuatan kontraksinya.Tekanan darah rata-rata aorta= BP pada aorta merepresentasikan barrier/tahanan dari darah yang dikeluarkan jantung. SV berbanding terbalik secara proporsional dengan BP aorta. Selama olahraga, tekanan darah rata-rata aorta menurun sehingga meningkatkan SV. Kekuatan kontraksi ventrikel= epinefrin dan norepinefrin dapat meningkatkan kontraktilitas jantung dengan meningkatkan konsentrasi kalsium pada serat otot jantung. Epinefrin dan norepinefrin memudahkan masukan kalsium yang lebih besar melalui kanal kasium di membran serat otot jantung. Hal ini membuat interaksi yang lebih besar dari aktin dan myosin dan meningkatkan kekuatan produksi.

c. Kontrol cardiac output (venous return)
Venokonstriksi muncul sebagai respon dari stimulasi sistem saraf simpatis. Stimulasi simpatik mengkonstriksikan vena yang mengalir dari otot rangka. Hal ini menyebabkan lebih banyak darah mengalir kembali ke jantung. Pompa otot adalah kontraksi ritmis dan relaksasi dari otot rangka yang mengkompresi/menekan vena dan karena itu mengeringkan otot rangka. Hal ini menyebabkan aliran darah kembali ke jantung yang lebih besar. Pompa otot sangat penting, baik selama kondisi relaksasi ataupun olahraga.
Selama olahraga, pompa respiratori membantu meningkatkan venous return. Tekanan pada dada menurun dan tekanan diabdomen meningkat dengan inhalasi, dan karena itu memfasilitasi darah mengalir kembali ke jantung. Karena meningkatnya respiratory rate dan kedalaman bernapas selama olahraga, hal ini adalah cara yang efektif untuk meningkatkan venous return. 
E.    EFEK AKUT LATIHAN PADA SISTEM KARDIOVASKULER

Latihan akan berefek akut atau sesaat pada tubuh yang memengaruhi: sistem otot, sistem hormonal, sistem peredaran darah dan pernafasan, sistem pencernaan, metabolisme, dan sistem pembuangan. Efeknya tidak dapat dirasakan langsung oleh tubuh, namun dapat terungkap melalui pemeriksaan laboratoris (Sebastianus, 2011:3).
Perubahan Kardiovaskular Saat Latihan (Abdul Alim dan Cerika Rismayanthi, 2011:6)

Variabel Kardiovaskular
Perubahan
Penyebab
Kecepatan denyut jantung
meningkat
Terjadi akibat peningkatan aktivitas simpatis dari penurunan aktivitas parasimpatis pada nodus SA.
Aliran balik vena
meningkat
Terjadi akibat vasokontriksi vena yang diinduksi oleh saraf simpatis serta peningkatan aktivitas pompa otot rangka dan pompa respirasi.
Volume sekuncup
meningkat
Terjadi akibat peningkatan aliran bailk vena melalui mekanisme Frank-Starling (kecuali apabila waktu pengisian berkurang secara bermakna akibat tingginya kecepatan denyut jantung) dan akibat peningkatan kontraktilitas miokardium yang distimulasi oleh saraf simpatis.
Curah jantung
meningkat
Terjadi akibat peningkatan kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup.
Aliran darah ke otot rangka aktif dan otot jantung
meningkat
Terjadi akibat vasodilatasi arteriol yang dikontrol secara lokal, yang diperkuat oleh efek vasodilatasi epinefrin dan kalahnya efek vasokontriksi simpatis yang lebih lemah.
Aliran darah ke otak
tidak berubah
Terjadi karena stimulasi simpatis tidak berefek pada arteriol otak, mekanisme kontrol lokal mempertahankan aliran darah ke otak konstan apaun keadaannya.
Aliran darah kekulit
meningkat
Terjadi karena pusat kontrol hipotalamus menginduksi arteriol kulit, peningkatan aliran darah kulit membawa panas yang dihasilkan oleh otot yang berolahraga ke permukaan tubuh, sehingga panas dapat disalurkan ke lingkungan luar.
Aliran darah ke saluran pencernaan, ginjal dan organ lain
menurun
Terjadi akibat vasokontriksi arteriol yang diinduksi oleh saraf simpatis secara umum.
Resistensi perifer total
menurun
Terjadi karena resistensi di otot-otot rangka, jantung, dan kulit menurun dengan tingkat lebih besar daripada
peningkatan resistensi di organ-organ lain.
Tekanan darah arteri rata-rata
meningkat (sedang)
Terjadi curah jantung meningkat lebih besar dari pada penurunan resistensi perifer total.








BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan seringnya jantung diberi beban latihan yang terus-menerus dan berkesinambungan secara otomatis otot jantung beradaptasi sehingga kekuatan jantung dalam memompakan darah menjadi lebih meningkat dibanding sebelum latihan, karena kinerja jantung menjadi lebih baik maka suplai oksigen bagi organel-organel lainnya tercukupi dengan sendirinya organel-organel tersebut dapat bekerja sesuai fungsinya menjadi lebih baik. Olahraga sangat bermanfaat bagi tubuh. Diantara banyak manfaat olahraga, salah satunya adalah bahwa olahraga dapat meningkatkan kerja jantung dan pembuluh darah. Respon fisiologis terhadap olahraga adalah meningkatnya curah jantung yang akan disertai meningkatnya distribusi oksigen ke bagian tubuh yang membutuhkan.












DAFTAR PUSTAKA
http://harunnotes.blogspot.com/2014/06/fisiologi-latihan-pada-sistem.html