Makalah fisiologi
Sistem kardiovaskuler dalam olahraga
Dosen pengampu
:
Wawan
Junrestidaya, S.Si
Disusun Oleh Kelompok 4:
*Yatipitato
*Retnoning
*Adepa Eka
Saputra
*Renfi Nofra
Jalani
*Govinda
Noza Putra
*Syahrul
Azmi
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014/ 2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat allah swt, yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat dari
hasil pembelajaran penulis terhadap referensi-referensi yang penulis dapatkan,
baik berupa buku dan sumber-sumber lainnya. Oleh karena itu, penulis memberanikan
diri untuk menyusun makalah ini dengan judul “SISTEM KARDIOVASKULER DALAM
OLAHRAGA”.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penulis menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh
beberapa kondisi diantaranya, masih perlu pembelajaran lebih mendalam tentang
efek-efek dan teknik yang ada pada diri sendiri, keterbatasan sumber,
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, dengan keterbukaan
hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
Jambi
, 19 Juni 2015
Penyusun
ii
Daftar isi
KATA PENGATAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ......... iii
BAB I PENDAHULUAN
.................................................................................. 1
A.
Latar Belakang..................................................................................... ......... 2
B.
Rumusan Masalah................................................................................. ......... 2
C.
Tujuan penulisan................................................................................... ......... 2
D. Metode
Penulisan................................................................................. ......... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
A.
Pengertian............................................................................................. ......... 3
B. System
Kardiovaskuler Dalam Olahraga.............................................. ......... 3
C.
Latihan Kardiovaskuler........................................................................ ......... 8
E. Efek Akut Latihan Pada Sistem Kardiovaskuler................................ .. 12
BAB III PENUTUP................................................................................................ 14
C.
Kesimpulan........................................................................................... ......... 14
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................... 15
iii
A. Latar belakang
Sekarang olahraga sudah menjadi kebutuhan
bagi masyarakat. Bukti nyata, banyaknya bermunculan pusat-pusat olahraga serta
dipenuhinya fasilitas umum olahraga oleh masyarakat yang ingin berolahraga. Hal
ini menunjukkan bahwa olahraga bukan hanya sekedar kebutuhan, namun sudah
menjadi gaya hidup. Pada umumnya mereka yang melakukan olahraga untuk menjaga
kebugaran serta menjaga kesehatan, akan tetapi tidak sedikit juga mereka yang
melakukannya karena hobi ataupun mencari prestasi dibidangnya.
Pada perkembangannya, banyak masyarakat melakukan olahraga yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. Olahraga semacam ini dapat diartikan sebagai olahraga kesehatan., Olahraga kesehatan memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu intensitas serta bebannya homogen, submaximal, serta tidak boleh ada unsur kompetisi didalamnya. Sistem kardiovaskular merupakan sistem yang menjelaskan proses sirkulasi yang terjadi di dalam tubuh manusia. Berdasarkan lintasan sirkulasi,ada 3 macam sirkulasi dalam tubuh manusia,sirkulasi sistemik,sirkulasi paru,dan sirkulasi khusus (sirkulasi pada janin,sirkulasi koroner jantung). Sirkulasi tidak hanya menjelaskan tentang sirkulasi darah saja tetapi juga ada sirkulasi cairan limfe yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan pengaturan keseimbangan cairan di ruang interstisial.
Pada perkembangannya, banyak masyarakat melakukan olahraga yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. Olahraga semacam ini dapat diartikan sebagai olahraga kesehatan., Olahraga kesehatan memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu intensitas serta bebannya homogen, submaximal, serta tidak boleh ada unsur kompetisi didalamnya. Sistem kardiovaskular merupakan sistem yang menjelaskan proses sirkulasi yang terjadi di dalam tubuh manusia. Berdasarkan lintasan sirkulasi,ada 3 macam sirkulasi dalam tubuh manusia,sirkulasi sistemik,sirkulasi paru,dan sirkulasi khusus (sirkulasi pada janin,sirkulasi koroner jantung). Sirkulasi tidak hanya menjelaskan tentang sirkulasi darah saja tetapi juga ada sirkulasi cairan limfe yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan pengaturan keseimbangan cairan di ruang interstisial.
Sistem kardiovaskuler terdiri dari : jantung , pembuluh
darah (vena dan arteri), pembuluh limfe dan darah. Jantung merupakan salah satu
organ tubuh manusia yang sangat penting karena
mempunyai fungsi sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia yaitu
memompa darah ke jaringan, menyuplai oksigen dan zat nutrisi lain sambil
mengangkut karbondioksida dan sampah hasil metabolisme.Jantung berfungsi
memompa darah untuk menyediakan oksigen,nutrien dan hormone ke seluruh tubuh
serta mengangkut sisa metabolisme ke seluruh tubuh seperti karbondioksida,asam urat dan ureum.
Untuk menjalankan fungsinya sebagai pompa,jantung dapat berkontraksi dan
berlelaksasi. Proses kontraksi dan relaksasi jantung dikenal sebagai denyut
jantung. Pada saat berdenyut,setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah,selanjutnya
jantung berkontraksi dan memompa dalam keluar dari jantung.
Sedangkan pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan
darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke
jantung . Dan darah sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa
oksigen dan nutrisi. Sedangkan sistem saluran limfe berhubungan erat dengan
sistem sirkulasi darah. Darah meninggalkan jantung melalui arteri dan
dikembalikan melalui vena. Sebagian cairan yang meninggalkan sirkulasi
dikembalikan melalui saluran limfe, yang merembes dalam ruang-ruang jaringan.
Sistem kardiovaskuler sangat memegang peranan penting bagi tubuh manusia,
makadari itu kita perlu mengetahui bagian-bagian serta manfaat dari sistem
kardiovaskuler.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di
atas, masalah yang dapat kami kaji dalam
makalah ini diantaranya:
1. Bagaimana sistem kardiovaskuler dalam olahraga?
2. Bagaimana latihan pada sistem
kardiovaskuler?
4. Bagaimana efek akut
latihan pada sistem kardiovaskuler?
C. Tujuan Penulisan
Dalam pembuatan tugas
ini, adapun tujuan yang hendak dicapai penulis yaitu:
1. Untuk mengetahui sistem kardiovaskuler dalam olahraga .
2. Untuk mengetahui latihan pada sistem kardiovaskuler.
4. Umtuk mengetahui efek akut latihan pada sistem kardiovaskuler?
D. Metode Penulisan
Metode yang kami
gunakan dalam menulis makalah ini, yaitu :
1. Metode Media Informatika
Adalah metode dengan
mencari data melalui situs-situs diinternet
BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM KARDIOVASKULER
DALAM OLAHRAGA
A. PENGERTIAN
1. Olahraga
Secara umum, olahraga adalah aktivitas yang
sengaja dilakukan seseorang yang meluangkan waktu untuk melatih tubuhnya, tidak
hanya secara jasmani seperti melatih kekuatan otot dan tubuh tetapi juga
kerohanian yang difokuskan untuk menjaga keseimbangan pikiran bagi pelaku
olahraga. Olahraga juga berarti kesungguhan kita dalam memberikan perhatian
lebih pada proses latihan agar apa yang kita lakukan sesuai dengan target yang
diharapkan dan tidak memberikan kesan membuang waktu atau menjadi beban untuk
dilakukan secara berkesinambungan.
B. SYSTEM KARDIOVASKULER DALAM OLAHRAGA
A. Jantung
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri
dari otot. Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena jika dilihat dari
bentuk dan susunanya sama dengan otot serat lintang, tetapi cara kerjanya
menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan/ bekerja secaara tak sadar
(dipengaruhi oleh susunan syaraf otonom). Jantung menyerupai jantung pisang,
bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis kordis,
disebelah bawah agak runcing disebut apeks kordis. Jantung terletak didalam
rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum anterior), di sebelah kiri bawah
dari pertengahan rongga dada, di atas diafragma dan pangkalnya terdapat
dibelakang bagian kiri antara kosta V dan VI dua jari di bawah papilla mamae,
pada tempat ini teraba adanya pukulan jantung yang disebut Iktus Kordis.
Jantung berukuran lebih kurang sebesar
kepalan tangan dan beratnya kira-kira 250-300 gram. Jantung terdiri dari 4
ruang yaitu serambi kiri (atrium sinistra), serambi kanan (atrium dekstra),
bilik kiri (ventrikel sinistra), bilik kanan (ventrikel dekstra).
Pada jantung terdapat katup yang berfungsi
mencegah darah kembali saat terjadi kontraksi yaitu:
1) Valvula trikuspidalis: mencegah darah yang
berada pada ventrikel dekstra kembali ke atrium dekstra
2) Valvula bikuspidalis: mencegah darah yang
berada pada ventrikel sinistra kembali ke atrium sinistra pada saat terjadi
kontraksi .
3) Valvula semilunaris arteri pulmonalis.
Terletak antara venrtikel dekstra dengan arteri pulmonalis.
Gambar 1. Stuktur jantung
Jantung sama dengan sel jaringan organ
lainnya, sel jantung juga memerlukan energi untuk menjalankan fungsinya. Arteri
coronaria adalah pembulu darah yang menyuplai darah kejantung, untuk memenuhi
kebutuhan jantung.
B. Mekanisme Jantung
Jantung adalah motor dari system peredaran
darah, Jantung berfungsi mengedarkan darah ke seluruh tubuh, membawa oksigen
dan zat gizi ke semua jaringan tubuh dan mengangkut semua zat buangan untuk
dikeluarkan dari tubuh. Jantung merupakan organ berongga dan berotot yang
memompa semua darah; sekitar 4-5 liter; ke seluruh tubuh sekitar satu putaran
per menit. Darah mengalir melalui jaringan pembuluh yang mencapai semua bagian
tubuh. Arteri membawa darah dari jantung ke pembuluh-¬pembuluh yang lebih kecil,
lalu ke kapiler-kapiler, dan kemudian berbalik memasuki jaringan vena, yang
membawa darah kembali ke jantung.
Dalam kerjanya jantung mempunyai 3 periode:
1. Periode konstriksi (systole) Suatu
keadaan dimana jantung bagian ventrikel dalam keadaan menguncup.
2. Periode dilatasi (diastole) Suatu
keadaan dimana jantung mengembang.
3. Periode istirahat Yaitu waktu diantara
systole dan diastole dimana jantung berhenti kira-kira detik. Pada keadaan
istirahat jantung akan menguncup sebanyak 70-80 kali/menit.
Latihan fisik dapat memberikan perubahan
pada semua fungsi system tubuh. Perubahan yang terjadi pada saat latihan
berlangsung disebut respon. Sedangkan perubahan yang terjadi akibat latihan
yang terus-menerus dan terprogram sesuai dengan prinsip-prinsip latihan disebut
adaptasi. Kencangnya detak jantung saat berolahraga merupakan respon dari
jantung, namun setelah lama berlatih maka perlaan-lahan detak jantung menjadi
stabil karena kekuatan otot jantung bertambah untuk memompakan daarah ini
merupakan adaptasi jantung terhadap latihan fisik yang dijalani. Semakin berat
aktifitas fisik yang dilakukan saat berolahraga maka semakin besar kebutuhan
oksigen didalam tubuh, untuk mengimbangi hal tersebut jantung dan system
peredaran darah harus bekerja lebih. untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan
nutrien yang semakin meningkat di jaringan, dengan sisa hasil metabolitan yang
banyak seperti asam laktat dan benda-benda keton yang mesti dikeluarkan dari
dalam tubuh., dimulai dengan perubahan fisiologis dan dalam waktu yang relative
lama akan terjadi perubahan morfologis yang lebih konsisten. Dengan seringnya
jantung diberi beban latihan yang terus-menerus dan berkesinambungan secara
otomatis otot jantung beradaptasi sehingga kekuatan jantung dalam memompakan
darah menjadi lebih meningkat dibanding sebelum latihan, karena kinerja jantung
menjadi lebih baik maka suplai oksigen bagi organel-organel lainnya tercukupi
dengan sendirinya organel-organel tersebut dapat bekerja sesuai fungsinya
menjadi lebih baik.
Beberapa manfaat olahraga terhadap kinerja
jantung :
1. Memperlancar pemasokan darah ke seluruh
tubuh
Keadaan jantung pada orang yang berolahraga
(terlatih) jauh berbeda dengan orang yang tidak berolahraga. Jantung orang yang
tidak berolahraga (tidak terlatih) biasanya dalam satu kali denyutan volume
darah yang dapat dipompakan 70 cc sedangkan bagi yang terlatih dapat mencapai
200 cc, ini dipengaruhi oleh kekuaatan kontraksi otot jantung terutama
ventrikel. Dengan demikian pasokan darah keseluruh tubuh menjadi lancar, Karena
meningkatnya volume darah yang dapat dipompakan dalam satu kali denyutan
(strocke volume)
2. Memperbaiki kesehatan seksual.
Dengan tetap aktif melakukan olahraga yang
memacu fungsi kardiovaskuler serta melakukan latihan beban, dapat terhindar
dari hilangnya hormon testoteron, yang akan terjadi karena bertambahnya berat badan
(diatas berat badan ideal).
karena berat badan mempengaruhi prokdusi
hormone tersebut. Dengan Olahraga juga dapat memperbaiki aliran darah menuju
daerah genital sehingga organ tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
3. Meredam Hipertensi
Tinggi-rendahnya tekanan darah ditentukan
oleh tekanan darah sistolik (tekanan darah paling tinggi ketika jantung
berkerut memompa darah ke dalam arteri) dan tekanan darah diastolik (tekanan
darah ketika jantung istirahat sekejap di antara dua denyutan). Keduanya diukur
bersama dan hasilnya dituliskan dengan pola angka tekanan darah
sistolik/diastolik. Tekanan darah tinggi (hipertensi) termasuk penyakit yang
ditakuti. Penyakit ini disebut silent killer karena sering tidak memberikan
gejala apa-apa.
Saat berolahraga jalan cepat, bersepeda,
joging, berenang, atau mengikuti
aktivitas erobik lainnya, tekanan darah akan naik cukup banyak. Pada penderita
hipertensi, penurunan itu akan nyata sekali. Kalau dilakukan berulang-ulang,
lama kelamaan penurunan tekanan darah tadi berlangsung lebih lama. Itulah
sebabnya latihan olahraga secara teratur akan dapat menurunkan tekanan darah.
C. Pembuluh Darah Arteri,
Vena, Dan Sistem Kapiler
a. Arteri
Arteri atau pembuluh darah nadi merupakan pembuluh darah yang keluar dari
jantung yang membawa darah ke seluruh tubuh dan alat tubuh.Pembuluh darah yang
paling besar keluar dari ventrikel sinistra, disebut aorta.Arteri mempunyai
dinding yang tebal dan kuat tetapi mempunyai sifat yang sangat elastis, terdiri
dari tiga lapisan:
1) Tunika intima (interna): lapisan yang paling dalam, berhubungan dengan
darah, terdiri dari lapisan endothelium dan jaringan fibrosa.
2) Tunika media: lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot polos sifatnya
sangat elastis, mempunyai sedikit jaringan fibrosa, karena susunan otot tunika
ini arteri dapat berkontraksi dan berdilatasi.
3) Tunika eksterna (adventitia): lapisan yang paling luar terdiri dari
jaringan ikat gembur untuk memperkuat dinding arteri, jaringan fibrotic yang
elastis.
Arteri mendapat darah
dari pembuluh darah halus yang mengalir di dalanya, berfungsi memberi nutrisi
pada pembuluh tersebut yang disebut vosa vasorum.Arteri dapat berkontraksi dan
berdilatasi disebabkan pengaruh susunan saraf otonom.
b. Vena
Pembuluh darah vena merupakan kebalikan dari pembuluh darah arteriyang
membawa darah dari alat-akat tubuh masuk ke jantung. Bentuk dan susunannya
hampir sama denga arteri. Katup pada vena terdapat di sepanjang pembuluh darah
untuk mencegah darah tidak kembali lagi ke sela atau jaringan.Vena yang
terbesar adalah vena pulmonalis. Vena mempunyai cabang yaitu venolus,
selanjutnya menjadi kapiler.
c. Sistem Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil sehingga disebut juga
pembuluh rambut. Pada umumnya kapiler-kapiler meliputi sel-sel jaringan karena
secara langsung berhubungan dengan sel.
Fungsi kapiler:
1) Sebagai penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena.
2) Tempat terjadinya pertukaran zat antara darah dan cairan jaringan.
3) Mengambil hasil dari kelenjar.
4) Menyerap zat makanan yang terdapat dalam usus.
5) Menyaring darah yang terdapat di ginjal.
Mekanisme pergeseran cairan kapiler mengatur tekanan darah. Ini meurpakan
mekanisme perpindahan cairan kapiler yaitu perubahan tekanan arteri disertai
dengan perubahan tekanan kapiler yang menyebabkan cairan mulai bergerak
melintasi membrane kapiler diantara darah dengan ruangan cairan interstisial. Jiak
tekanan arteri naik terlalu tinggi mengakibatkan hilangnya cairan melalui kapiler
ke dalam ruangan interstisial, menyebabkan volume darah turun. Dengan demikian
tekanan arteri kembali normal. Sebaliknya bila tekanan turun terlalu rendah,
cairan diabsorpsi ke dalam darah dan peningkatan volume cairan akan menaikkan
kembali tekanan menjadi normal.
D. Pembuluh Limfe
Struktur pembuluh limfe
serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki lebih banyak katup sehingga pembuluh
limfe tampaknya seperti rangkaian petasan. Pembuluh limfe yang terkecil atau kapiler limfe
lebih besar dari kapiler darah dan terdiri hanya atas selapis endotelium.
Pembuluh limfe bermula sebagai jalinan halus kapiler yang sangat kecil atau
sebagai rongga-rongga limfe di dalam jaringan berbagai organ. Sejenis pembuluh
limfe khusus, disebut lacteal (khilus) dijumpai dalam vili usus kecil.
Fungsi Pembuluh Limfe (
getah bening )
Sistem sirkulasi limfe
juga mempunyai beberapa fungsi penting di dalam tubuh di antaranya sebagai
berikut.
1. Mengambil kelebihan
cairan di dalam jaringan dan mengirimkannya ke darah.
2. Mengabsorpsi lemak
dan asam laktat di usus halus dan mengangkutnya ke darah.
3. Membantu
mempertahankan tubuh dari penyakit yaitu dengan melawan bibit penyakit yang
masuk, menyaring racun yang dihasilkan oleh bibit penyakit tersebut, serta
membentuk antibodi.
C. LATIHAN KARDIOVASKULER
Ada banyak jenis
latihan fisik kardiovaskular (cardiovascular exercise). Latihan fisik
untuk kardiovaskular adalah latihan yang melibatkan penggunaan otot-otot besar
seperti otot kaki.Sehingga bisa bayangkan ada banyak cara yang berbeda untuk
melakukan latihan fisik ini. Latihan fisik ini dibagi menjadi beberapa kategori
yaitu, latihan di dalam ruangan (indoor) dan luar ruangan (outdoor),
serta latihan dengan atau tanpa peralatan olahraga khusus.
A. Latihan Fisik untuk
Kardiovaskular di Luar Ruangan
Termasuk dalam latihan
ini diantaranya adalah lari, jalan, jogging, bersepeda, lompat tali, berenang,
dan beberapa jenis ski.
B. Latihan Fisik untuk
Kardiovaskular di Dalam Ruangan
Jenis latihan
kardiovaskular di dalam ruangan beberapa diantaranya antara lain latihan dengan
menggunakan treadmill, sepeda statis, naik-turun tangga, elliptical
trainers, dan mesin dayung statis.Mungkin jika kita perhatikan dari daftar
di atas, untuk sebagian besar jenis latihan fisik untuk kardiovaskular yang
dilakukan di luar ruangan cenderung tidak memerlukan jenis peralatan
khusus.Secara umum mungkin memang benar. Namun, ketika berlari atau berjalan
kita harus memastikan bahwa kita mengenakan sepatu yang tepat – atau kaki kita
akan terluka. Saat bersepeda, supaya lebih aman tentu kita harus memakai helm
sepeda. Dan tentu saja, kita butuh tali khusus supaya bisa berlatih lompat
tali.
Latihan kardiovaskular adalah latihan yang dapat meningkatkan detak jantung dan membuat anda
berkeringat. Minimal latiha kardiovaskular dilakukan selama 20 menit sebanyak
3-4x/minggu. Apabila tujuan anda adalah untuk menurunkan berat badan, anda
sebaiknya melakukan latihan kardiovaskular lebih dari 4 x/minggu dan
masing-masing selama 30-45 menit atau lebih lama.
Latihan kardiovaskular
ideal adalah latihan yang dimulai dengan 5-10 menit pemanasan sehingga secara
perlahan meningkatkan detak jantung anda. Dilanjutkan dengan latihan selama 20
menit atau lebih dengan jenis latihan seperti jogging, treadmill,
aerobik, atau berjalan untuk mencapai Target Detak Jantung. Target detak
jantung adalah panduan untuk mengukur kondisi anda sebelum olahraga dan
membantu mengetahui progresifitas dari latihan yang anda lakukan.
Pada saat latihan, anda
tidak mungkin langsung mencapai target denyut jantung karena otot dan sistim
sirkulasi membutuhkan waktu untuk melakukan pemanasan secara perlahan.
Tingkatkan latihan fisik yang anda lakukan secara perlahan sampai tercapai
target detak jantung. Akhiri latihan dengan melakukan pendinginan selama 5-10
menit yang akan membantu menurunkan detak jantung perlahan dan mencegah
otot menjadi keram.Sangat penting untuk menjaga asupan cairan (minum air dalam
jumlah cukup) ketika berolahraga karena cairan tubuh akan keluar melalui
keringat (mekanisme alami untuk mendinginkan tubuh).
Olahraga teratur membuat sistem
kardiovaskular lebih efisien memompa darah dan menyalurkan oksigen ke otot-otot
yang bekerja. Pelepasan adrenalin dan asam laktat ke darah akan meningkatkan
denyut jantung. Olahraga meningkatkan kerja beberapa komponen berbeda pada
sistem kardiovaskular, seperti stroke volume (SV), cardiac output, tekanan
darah sistolik, dan tekanan arterial rata-rata. Saat istirahat, otot menerima
kurang lebih 20% dari aliran darah total, tetapi selama olahraga, aliran darah
ke otot meningkat sampai 80-85%. Untuk
memenuhi kebutuhan metabolik otot rangka selama olahraga, dua penyesuaian utama
dari aliran darah harus muncul. Pertama, meningkatnya cardiac output jantung.
Kedua, aliran darah dari organ dan jaringan inaktif harus diredistribusi ke
otot rangka yang aktif. Olahraga menimbulkan beberapa respon tubuh
terhadap stress fisik yang dilakukan. Respon tersebut termasuk peningkatan HR,
SV, cardiac output.
a. Kontrol dari cardiac output
(HR)
Denyut jantung (Heart rate=HR) dikontrol oleh dua sistem saraf,
yaitu parasimpatik dan simpatik. Saraf parasimpatik mengeluarkan Ach dan
menurunkan HR, sedangan saraf simpatik melepaskan norepinefrin dan meningkatkan
HR. Saat istirahat, stimulasi saraf simpatik dan parasimpatik dalam keadaan
seimbang. Selama olahraga, stimulasi parasimpatik menurun dan stimulasi
simpatik meningkat.
b. Kontrol dari cardiac output (SV)
Stroke volume (SV) dikontrol oleh volume akhir diastolik, tekanan darah rata-rata aorta
dan kekuatan kontraksi ventrikel. Volume
akhir diastolik = jika volume akhir diastolik meningkat, SV juga meningkat.
Dengan meningkatnya volume akhir diastolik, peregangan ringan pada serat otot
jantung akan meningkatkan kekuatan kontraksinya.Tekanan darah rata-rata
aorta= BP pada aorta merepresentasikan barrier/tahanan dari darah yang
dikeluarkan jantung. SV berbanding terbalik secara proporsional dengan BP
aorta. Selama olahraga, tekanan darah rata-rata aorta menurun sehingga
meningkatkan SV. Kekuatan kontraksi ventrikel= epinefrin dan norepinefrin dapat
meningkatkan kontraktilitas jantung dengan meningkatkan konsentrasi kalsium
pada serat otot jantung. Epinefrin dan norepinefrin memudahkan masukan kalsium
yang lebih besar melalui kanal kasium di membran serat otot jantung. Hal ini
membuat interaksi yang lebih besar dari aktin dan myosin dan meningkatkan
kekuatan produksi.
c. Kontrol cardiac output (venous return)
Venokonstriksi muncul sebagai respon dari stimulasi sistem saraf simpatis.
Stimulasi simpatik mengkonstriksikan vena yang mengalir dari otot rangka. Hal
ini menyebabkan lebih banyak darah mengalir kembali ke jantung. Pompa otot
adalah kontraksi ritmis dan relaksasi dari otot rangka yang
mengkompresi/menekan vena dan karena itu mengeringkan otot rangka. Hal ini
menyebabkan aliran darah kembali ke jantung yang lebih besar. Pompa otot sangat
penting, baik selama kondisi relaksasi ataupun olahraga.
Selama olahraga, pompa respiratori membantu meningkatkan venous return.
Tekanan pada dada menurun dan tekanan diabdomen meningkat dengan inhalasi, dan
karena itu memfasilitasi darah mengalir kembali ke jantung. Karena meningkatnya
respiratory rate dan kedalaman bernapas selama olahraga, hal ini adalah
cara yang efektif untuk meningkatkan venous return.
E. EFEK AKUT
LATIHAN PADA SISTEM KARDIOVASKULER
Latihan akan berefek
akut atau sesaat pada tubuh yang memengaruhi: sistem otot, sistem hormonal,
sistem peredaran darah dan pernafasan, sistem pencernaan, metabolisme, dan
sistem pembuangan. Efeknya tidak dapat dirasakan langsung oleh tubuh, namun
dapat terungkap melalui pemeriksaan laboratoris (Sebastianus, 2011:3).
Perubahan Kardiovaskular Saat Latihan (Abdul Alim dan
Cerika Rismayanthi, 2011:6)
Variabel
Kardiovaskular
|
Perubahan
|
Penyebab
|
Kecepatan denyut jantung
|
meningkat
|
Terjadi akibat peningkatan
aktivitas simpatis dari penurunan aktivitas parasimpatis pada nodus SA.
|
Aliran balik vena
|
meningkat
|
Terjadi akibat vasokontriksi vena
yang diinduksi oleh saraf simpatis serta peningkatan aktivitas pompa otot
rangka dan pompa respirasi.
|
Volume sekuncup
|
meningkat
|
Terjadi akibat peningkatan aliran
bailk vena melalui mekanisme Frank-Starling (kecuali apabila waktu pengisian
berkurang secara bermakna akibat tingginya kecepatan denyut jantung) dan
akibat peningkatan kontraktilitas miokardium yang distimulasi oleh saraf
simpatis.
|
Curah jantung
|
meningkat
|
Terjadi akibat peningkatan
kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup.
|
Aliran darah ke otot rangka aktif
dan otot jantung
|
meningkat
|
Terjadi akibat vasodilatasi
arteriol yang dikontrol secara lokal, yang diperkuat oleh efek vasodilatasi
epinefrin dan kalahnya efek vasokontriksi simpatis yang lebih lemah.
|
Aliran darah ke otak
|
tidak berubah
|
Terjadi karena stimulasi simpatis
tidak berefek pada arteriol otak, mekanisme kontrol lokal mempertahankan
aliran darah ke otak konstan apaun keadaannya.
|
Aliran darah kekulit
|
meningkat
|
Terjadi karena pusat kontrol
hipotalamus menginduksi arteriol kulit, peningkatan aliran darah kulit
membawa panas yang dihasilkan oleh otot yang berolahraga ke permukaan tubuh,
sehingga panas dapat disalurkan ke lingkungan luar.
|
Aliran darah ke saluran
pencernaan, ginjal dan organ lain
|
menurun
|
Terjadi akibat vasokontriksi
arteriol yang diinduksi oleh saraf simpatis secara umum.
|
Resistensi perifer total
|
menurun
|
Terjadi karena resistensi di
otot-otot rangka, jantung, dan kulit menurun dengan tingkat lebih besar
daripada
peningkatan resistensi di
organ-organ lain.
|
Tekanan darah arteri rata-rata
|
meningkat
(sedang)
|
Terjadi curah jantung meningkat
lebih besar dari pada penurunan resistensi perifer total.
|
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan seringnya jantung diberi beban
latihan yang terus-menerus dan berkesinambungan secara otomatis otot jantung
beradaptasi sehingga kekuatan jantung dalam memompakan darah menjadi lebih
meningkat dibanding sebelum latihan, karena kinerja jantung menjadi lebih baik
maka suplai oksigen bagi organel-organel lainnya tercukupi dengan sendirinya
organel-organel tersebut dapat bekerja sesuai fungsinya menjadi lebih baik. Olahraga
sangat bermanfaat bagi tubuh. Diantara banyak manfaat olahraga, salah satunya
adalah bahwa olahraga dapat meningkatkan kerja jantung dan pembuluh darah.
Respon fisiologis terhadap olahraga adalah meningkatnya curah jantung yang akan
disertai meningkatnya distribusi oksigen ke bagian tubuh yang membutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://harunnotes.blogspot.com/2014/06/fisiologi-latihan-pada-sistem.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar